|
Tanaman kecil at Fort Rotterdam - 3/11/2013 |
Benteng Fort Rotterdam merupakan destinasi wisata yang sering dikunjungi turis asing maupun lokal ke Makassar. Pembuatan film pendek, casting, photo pre wedding kegiatan komunitas hampir tiap minggunya ada. Benteng Fort rotterdam adalah tempat yang sering saya kunjungi setiap hari Minggu. Tempat saya berkonsultasi dan bertukar pandangan mengenai gambar dengan teman-teman komunitas sketsa saya. Latihan pun sering kami lakukan disini. Kami akan menyebar dan mencari objek yang tidak jarang sama. Objek boleh sama, tapi karakter yang dihasilkan bisa berbeda-beda. Tanaman kecil diatas adalah gambar pertama saya yang simple, hanya sekedar mempersingkat waktu penyelesaian.
|
Lingkungan Fort Rotterdam - 24/11/2013 |
Untuk objek berikutnya adalah kesan lingkungan yang bersih di tempat ini. Ada tempat sampah, pohon, dan lampu yang unik. kesulitannya, ada pada susunan batu pada jalan setapak, disini saya kurang teliti mengambil sudutnya. Saya menskets ditemani 2 anak kecil bersaudara yang tidak henti-hentinya berbisik sambil lihat sketsa saya. Jadi, saya ajak ngobrol tentang hobi-hobi biar mereka tidak penasaran.
|
Terowongan at Fort Rotterdam - 30/3/2014 |
Gambar ini saya sketsa cepat langsung menggunakan pulpen, kalau tidak salah karena saya tidak membawa pensil saat itu. Kesulitannya terletak pada pengunjung, lupa bahwa hari minggu turis-turis pada berdatangan. Saya malah berdiri tepat di depan objek. Dan betapa keponya para pengunjung terutama turis asing. Seperti itulah uji mental untuk para sketcher.
|
Taman Fort Rotterdam - 23/6/2014 |
Awalnya saya tidak tahu taman ini ada, hanya jalan-jalan random sekitaran rotterdam. Area ini juga digunakan komunitas-komuitas lain untuk diskusi. Alhamdulillah, suasana yang mendukung romantisme di sini tidak membuat anak muda berpacaran.
|
Bastion Bone Fort Rotterdam pada tanggal 12 Januari 2014 - 3 Mei 2018 (resketch) |
Jalan menanjak menuju benteng pertahanan utama yang sering dilewati para turis menjadi objek terakhir saya gambar. Kesulitan dari gambar ini, saya menggunakan perspektif tiga titik karena uniknya pecahan tembok yang tidak beraturan. Dan juga lintasan yang seharusnya penuh dengan retakan malah mulus-mulus saja. Alasan itulah yang membuat saya me-resketch gambar sebelumnya di tahun 2014 menjadi yang sekarang. Saya pun masih kesulitan membuat retakan di jalanan ini takutnya menghasilkan kubangan besar ditengah seperti gambar sebelumnya.
Hampir semua gambar saya tidak menggunakan alat gambar yang mahal cukup pulpen gambar dan pensil biasa.
Hadits Ibnu ‘Abbas radhiallahu’anhuma, beliau berkata: aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
من صوَّرَ صورةً في الدُّنيا كلِّفَ يومَ القيامةِ أن ينفخَ فيها الرُّوحَ ، وليسَ بنافخٍ
“barangsiapa yang di dunia pernah menggambar gambar (bernyawa), ia akan dituntut untuk meniupkan ruh pada gambar tersebut di hari kiamat, dan ia tidak akan bisa melakukannya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Adapun gambar yang tidak memiliki ruh, seperti pohon, laut, gunung, dan semisalnya boleh untuk digambar, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma. Dan tidak diketahui ada diantara para sahabat yang mengingkari pernyataan Ibnu Abbas tersebut. Dan tidak ada para sahabat yang mengingkari (gambar yang tidak bernyawa) ketika mereka memahami hadits
وبالله التوفيق. وصلى الله على نبينا محمد، وآله وصحبه وسلم
“hidupkanlah apa yang kalian buat ini” dan juga hadits “ia akan dituntut untuk meniupkan ruh pada gambar tersebut di hari kiamat, dan ia tidak akan bisa melakukannya“.
Comments
Post a Comment