Liburan ke Sulawesi Barat
Sarapan Pagi Putu Karorong, Apeng, dan Ditemani Teh Manis di Kab. Polman - 01/02/2014 |
Seingat saya ini pertama kalinya pergi ke Sulawesi Barat, lain cerita kalau pernah kesini saat masih kecil. Sebelum pergi saya berkonsultasi terlebih dahulu dengan guru saya seorang seniman dan budayawan. Lokasi mana yang bagus untuk saya tak hanya berlibur namun juga mengenal budaya di provinsi tersebut. Jadi, tujuan utama kesana untuk mengenal suku Mandar. Alhamdulillah, saya mengenal seseorang yang rumahnya gak jauh dari area destinasi. Selama disana beliau membantu menjelaskan banyak hal. Gambar diatas adalah sarapan pagi kami sebelum berkeliling, tidak sulit menggambarnya, hanya saya kurang rapi dalam membuat lingkaran.
Museum Mandar Majene - 01/02/2014 |
Museum adalah tempat yang tepat untuk mengenal suatu budaya dengan cepat. Untuk wilayah kabupaten, Majene memiliki museum yang representative dalam memperkenalkan Suku Mandar. Kuratornya juga sangat baik dalam menjelaskan dan menjawab banyak pertanyaan dari saya. Bentuk museum ini unik menggunakan bata merah yang mengelilingi dinding pada bangunan. Kesulitannya, saya gak punya banyak waktu untuk menggambar bagian detail. Keinginan untuk menggambar lebih baik membuat saya hanya sketsa cepat dan memperbaiki saat pulang. Penggunaan penggaris sngatlah penting pada gambar.
Kompleks Makam Raja-raja Hadat Banggae Majene - 01/02/2014 |
Ini adalah area makam keturunan bangsawan. Ada beberapa makam yang tingginya melebihi saya. Area ini dijaga dengan baik dan sangat bersih. Saya lupa bertanya apakah tempat ini masih menerima kuburan baru dari keturunan para raja atau ini hanya sekedar tempat wisata, mengingat betapa luasnya area pemakaman tersebut. Ini tantangan baru bagi saya menggambar banyak batu yang berserakan. Kesulitan dari gambar ini terletak pada bentuk kuburan terutama ukiran pada batu yang membentuk sebuah huruf-huruf. Saya berulang kali melihat detailnya dan akhirnya menyerah untuk tidak mendetail ke arah sana, cukup membuat kesan kalau ini adalah area pemakaman para raja.
Sandeq - 02/02/2014 |
Kalau di Sulawesi Selatan ada Kapal Phinisi, di Sulawesi Barat ada si putih Perahu Sandeq. Perahu inilah yang banyak saya diskusikan dengan guru saya sebelum berangkat. Sayangya saya tidak bisa melihat perahu ini berlayar. Tiap tahun diselenggarakan Lomba Sandeq Race dengan jalur berlayar yang selalu berubah. Kalau ada kesempatan ingin rasanya berada digaris start atau finish Sandeq Race dan melihat langsung salah satu perahu layar tercepat di dunia berlayar. Gambar ini diambil saat para nelayan meninggalkan perahu-perahu mereka di tepian. Jadi, minta izin dulu sama salah satu nelayan, untuk sekedar naik dan lihat-lihat. Bentuk perahu yang sederhana dan slim membuat gambar ini cepat selesai. Kesulitannya ada pada kedua penyeimbang perahu yang harus simetris.
Pantai Dato - 02/02/2014 |
Pantai Dato adalah pantai berpasir putih yang indah dengan air yang biru. Saya sangat senang dengan keindahan dan gemuruh gulungan ombak yang menenangkan. Pemikat hati yang lain pada pantai ini adalah batu karang yang sangat besar di ujung pantai yang telah dilengkapi anak tangga. Sehingga, para turis dapat melihat keindahan pantai dari atas batu tersebut. Gambar ini saya skets tanpa gelap terang, cukup membuat shape yang sederhana.
Batu Karang di Pantai Dato - 02/02/2014 |
Ini adalah salah satu batu karang di Pantai Dato yang cukup besar tingginya sekitar 2.5 meter. Selama menggambar pantai, saya duduk disebelah batu ini. Banyaknya koral yang menempel pada batu menambah kesan alami pada pantai ini. Kesulitan pada gambar ini adalah ukuran benda yang tak tergambar bahwa batu karang ini berukuran sangat besar. Harus membuat objek pembanding jika ingin terlihat kontras ukurannya. Fokus saya saat itu hanya menampakkan koral dan kerang yang menempel pada batu.
Gerbang RSUD Majene - 02/02/2014 |
Saat itu saya mampir ke RSUD karena ada urusan mendadak. Saya sempatkan singgah ke toko dekat gerbang sekedar mengemil dan istirahat sambil menggambar area gerbang RSUD. Kesulitannya ada pada bagian tiang besi diatas beton, saya harus menganalisa bentuknya dari barbagai sudut agar hasilnya baik.
Lampu Taman Kab. Majene - 02/02/2014 |
Gambar ini saya gores saat malam tiba. Saya penasaran dengan aktivitas penduduk di malam hari. Ternyata banyak orang berkumpul di Taman Kota dari kalangan muda sampai orang tua. Saat itu, saya menikmati seporsi pisang epe dan jus alpukat sambil mendengarkan logat daerah para penduduk. Para penjual tak hanya menyediakan makanan dan minuman tetapi juga tempat karaoke yang cukup beralaskan tikar. Ini merupakan hal baru bagi saya. Suasananya mirip dengan Pantai Losari di Makassar, bedanya kekuatan alam lebih mendominasi dari suara ombak, hembusan angin, langit malam yang dihujani bintang-bintang, termasuk cahaya lampu taman yang mendukung. Proses penggambaran lampu taman ini cukup menyakitkan bagi mata saya. Jadi, untuk menggambarkan kesan betapa kuatnya cahaya pada lampu, cukup memberi sisi yang sangat gelap pada bagian tak terkena cahaya.
Liburan ini melelahkan namun sangat menyenangkan bisa berada di lingkungan baru, melihat langsung aktivitas, dan berinteraksi dengan masyarakat.
Lagipula melatih diri untuk mengenal dan terbuka dengan hal baru akan meningkatkan kepekaan sosial.
Comments
Post a Comment